Titip Pesan untuk Anak
Kesayangan
Nak, hari ini rapotmu dibagi, semua nilai mapel tercetak
Nilaimu, semua tuntas bukan?
Ibu ingin tahu, jawab saja dari jauh
Benarkah itu nilaimu?
Benarkah itu hasil kerja kerasmu?
Sudahkah kalian puas dengan nilai yang kalian dapat?
Sudahkah kalian puas dengan ilmu yang kalian peroleh?
Bisakah ilmu itu kalian amalkan?
Nak, prestasimu adalah hadiah bagi orang tuamu
Sebaik apa hadiah yang sudah kalian berikan?
Ingatlah, siapa yang berteriak setiap pagi membangunkanmu
Ingatlah, dia yang berpeluh untuk jajanmu
Ingatlah, mereka yang menahan diri demi kebutuhanmu
Ingatlah, mereka mengesampingkan kebahagiaan meraka demi
kamu
Jika hari ini kamu berbahagia atas prestasimu,
Maka datangilah mereka, basuhlah kaki mereka dan ucapkan
terima kasih
Jika hari ini ada yang mengganjal atas ketidakpuasan dirimu
Maka datangilah mereka, basuhlah kaki mereka dan mohonlah
ampun
Nak, ibu senang
Kalian saling peduli,
Satu nangis satu ngelawak
Satu jail satu ngambeg
Satu cuek satu marah
Satu curang satu mengadu
Satu ribut satu teriak
Satu cerewet, satu lebih cerewet
Satu kalem, satu manis
Satu jaim, satu blak-blakan
Bukankah perpaduan itu yang pas dan komplit?
Nak, ibu ucapkan terimakasih
Setahun sudah, kita sama-sama belajar
Mencari rasa nyaman, yang mungkin akan kalian rindukan setelah
gelar alumni tersematkan
Mencari rasa damai, yang mungkin akan kita rasakan setelah
sua tak lagi sampai
Mencari rasa bangga, yang mungkin itulah rasa sakit kawan
kita
Mencari segenggam ilmu, yang hanya bisa kita tuai jika kita
tabur
Nak, sampaikan permohonan maaf ibu kepada orang tuamu
Atas kegagalan ibu memperlakukan kalian dengan adil
Atas kegagalan ibu memperlakukan kalian dengan tegas
Atas kegagalan ibu memperlakukan kalian dengan kasih
Atas kealpaan ibu membantu masalah belajar kalian
Nak, berapapun peringkatmu
Teruslah menjadi anak baik
Junjung tinggi kehormatan orng tua
Berjuanglah dengan semangat yang penuh untuk menjadi anak
mandiri
Lembutkan nada bicara dihadapan orang tua, dan orang yang
lebih tua
Asah pikiranmu, kemampuanmu, keterampilanmu, kelembutan
hatimu, karena itulah bekalmu melaut di tengah badai yang dinamai kehidupan
Diatas bangga dan kepayahan Allah lah tempat kita berserah
diri.
Salam, dari yang mengaku ibumu.